Senin, 03 Desember 2012

plasmodium vivax malaria


PENDAHULUAN
BAB I
I.1 LATAR BELAKANG
          Tingginya kasus penyakit malaria di kalangan masyarakat membuat  Malaria sangat dikenal oleh sebagian orang. Hal ini dikarenakan penyakit malaria merupakan salah satu penyakit yang mematikan di dunia. Dan salah satu pandemi yang pernah dialami negara-negara di dunia, khususnya banyak terjadi dinegara tropis. Indonesia sebagai salah satu negara tropis yang rentan dengan pandemi malaria tersebut. Indonesia pernah tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus kematian tinggi akibat kasus malaria.
Penyakit malaria di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi, terutama di daerah Indonesia bagian timur. Di daerah trasmigrasi dimana terdapat campuran penduduk yang berasal dari daerah yang endemis dan tidak endemis malaria, di daerah endemis malaria masih sering terjadi letusan kejadian luar biasa (KLB) malaria Oleh karena kejadian luar biasa ini menyebabkan insiden rate penyakit malaria masih tinggi di daerah tersebut. Malaria merupakan penyakit global yang paling sering terjadi di daerah tropis, tetapi penularannya juga dapat terjadi didaerah beriklim sedang. Pada abad ke-19 dan ke-20 awal, spesies Plasmodium secara luas terdistribusi di Amerika. Distribusi ini termasuk Amerika Serikat Selatan, Mississippi River Valley, dan Minnesota dan Michigan. Sekarang, parasit Plasmodium menyebabkan lebih dari 100 juta kasus malaria per tahun terutama didaerah tropis. Hasil yang diperkirakan dari 1-2.000.000 kematian per tahun, banyak dari mereka adalah anak-anak. Bahkan, lebih besar dari 90% kejadian malaria mengancam jiwa anak-anak. Distribusi dari vektor nyamuk dan prevalensi penyakit dalam suatu populasi merupakan factor utama yang menentukan distribusi parasit Plasmodium. Daerah yang penuh dengan nyamuk, seperti rawa-rawa, telah lama memiliki hubungan dengan tingginya angka serangan malaria. Lingkungan yang mendukung seperti genangan air menyebabkan munculnya sarang nyamuk. Saat ini, yang merupakan daerah endemik antara lain Karibia, Amerika Selatan bagian utara, Amerika Tengah, Afrika, India, Australia, Asia Tenggara, dan Asia kepulauan Pasifik. Malaria juga terjadi secara sporadik di daerah non endemik, dalam banyak kasus berupa penyakit laten. Penyakit malaria yang kambuh disebabkan oleh reaktivasi fase laten hipnozoit P vivax dan P ovale (Wilson, 2001).
Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui, pemberantasan vektor penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan dengan  melakukan pengobatan kepada mereka yang diduga menderita malaria atau pengobatan juga sangat perlu diberikan pada penderita malaria yang terbukti positif secara laboratorium. Dalam hal pemberantasan malaria selain dengan pengobatan langsung juga sering dilakukan dengan jalan penyemprotan rumah dan lingkungan sekeliling rumah dengan racun serangga, untuk membunuh nyamuk dewasa upaya lain juga dilakukan untuk memberantas larva nyamuk.
 I.2 RUMUSAN MASALAH
1.       Apa definisi  plasmodium vivax
2.      Morfologi paslmodium vivax
3. Bagaimana siklus hidup plasmodium vivax
1.3 TUJUAN
1.      Untuk mengetahui definisi plasmodium vivax
2.      Untuk mengetahui morfologi plasmodium vivax
3.      Untuk mengetahui bagaimana siklus hidup dari plasmodium vivax.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia, dan splenomegali. Dapat berlangsung akut ataupun kronik. Infeksi malaria dapat berlangsung tanpa komlikasi ataupun mengalami komlikasi sistemik yang dikenal sebagai malaria berat. Sejenis infeksi parasit yang menyerupai malaria ialah infeksi babesiosa yang menyebabkan babesiosis.
Plasmodium yang sering dijumpai adalah Plasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertiana (Benign Malaria) dan Plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika (Malignan Malaria). Plasmodium malariae pernah juga dijuumpai pada suatu kasus, tetapi sangat jarang. Plasmodium ovale pernah dilaporkan dijumpai di Irian Jaya, pulau Timor, pulau Owi (utara Irian Jaya). Manifestasi Klinik Malaria Non Falciparum

Manifestasi Klinis Malaria Tertiana/M. Vivax atau M. Benigna
Inkubasi 12-17 hari, kadang-kadang lebih panjang 12-20 hari. Pada hari-hari pertama panas irregular, kadang-kadang remiten atau intermiten, pada saat tersebut perasaan dingin atau menggigil jarang terjadi. pada akhir minggu tipe panas menjadi intermiten dan periodic setiap 48 jam dengan gejala klasik Trias Malaria. Serangan paroksismal biasanya terjadi pada waktu sore hari. Kepadatan parasit mencapai maksimal dalam waktu 7-14 hari. Pada minggu kedua limpa mulai teraba. Parasitemia mulai menurun setelah 14 hari, limpa masih mebesar dan panas masih berlangsung, pada akhir minggu ke-5 panas mulai turun secara krisis. Pada malaria vivax manifestasi klinik dapat berlangsung secara berat tetapi kurang membahayakan. Limpa dapat membesar sampai derajat 4 atau 5 (ukuran Hackett). Malaria serebral jarang terjadi. Edema tungkai disebabkan karena hipoalbuminemia. Mortalitas malaria vivax rendah tetapi morbiditas tinggi karena seringnya terjadi relapse. Pada penderita yang seimune perlangsungan malaria vivax tidak spessifik dan ringan saja; parasitemia hanya rendah; serangan demam hanya pendek dan penyembuhan lebih cepat. Reistensi terhadap kloroquin pada malaria vivax juga dilaporkan di Irian Jaya dan didaerah lainnya. Relapse sering terjadi karena keluarnya bentuk hipnozoit yang tertinggal di hati pada saat stastus imun tubuh menurun.

BAB III
PEMBAHASAN
A.      Definisi
Plasmodium vivax adalah protozoa parasit dan patogen manusia. P. vivax adalah salah satu dari empat spesies parasit malaria yang umumnya menyerang manusia. P. vivax dibawah oleh nyamuk Anopheles betina. Yang mana spesies plasmodium ini menyebabkan penyakit malaria tertiana benigna atau disebut malaria tertina. Nama tertina adalah  berdasarkan fakta bahwa timbulnya  gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma yaitu hari kejadian pada hari pertamaPlasmodium vivax dapat mereproduksi baik secara aseksual dan seksual ,tergantung pada tahap siklus hidupnya.
Secara Aseksual :
1.    Tanaman belum trofozoit (Ring atau cincin meterai-berbentuk), sekitar 1 / 3 dari   diameter dari sel darah merah
2.    trofozoit dewasa: Sangat tidak teratur dan halus (digambarkan sebagai amoeboid); pseudopodial banyak proses terlihat. Kehadiran butiran halus pigmen coklat (pigmen malaria) atau hematin mungkin berasal dari hemoglobin dari sel darah merah yang terinfeksi.
3.    Schizonts (juga disebut meronts): Sebagai besar sebagai sel darah merah yang normal, sehingga sel terparasit menjadi buncit dan lebih besar dari biasanya. Ada merozoit sekitar enam belas.
B.morfologi plasmodium vivax
    Bentuk perkembangan dari P.Vivax
1.      Bentuk cincin :
         Ukuran 1/3 eritrosit
          Bentuk cincin tebal
         Kromatin masa padat berbatas jelas
          Bentuk accole kadang – kadang
         Pigmen tidak ada.

2.      Bentuk Tropozoit :
         Ukuran besar,
          Bentuk sangat irregular, vakuola nyata,
         Kromatin titik – titik atau benang – benang,
         Pigmen halus, warna kuning coklat,
         Penyebaran partikel halus
         Penyebaran tersebar
3.       Bentuk Skizon Imature :
         Bentuk hampir mengisi seluruh eritrosit,
         Bentuk sedikit amoeboid,
         Kromatin banyak berupa masa ireguler,
         Pigmen tersebar

4.       Bentuk Skizon Mature :
         Mengisi Eritrosit,
         Bentuk bersegmen,
         Merozoit 14 – 16, rata – rata 16,
         Ukuran sedang,
         Pigmen berkumpul ditengah ( kuning coklat )

5.      Bentuk Mikrogametosit :
         Waktu timbul 3 – 5 hari,
         Jumlah dalam darah banyak, ukuran mengisi eritrosit yang membesar
         Bentuk bulat/ ovale dan padat,
         Sitoplasma biru pucat,
         Kromatin fibril dengan delondong, daerah sekitar yang tidak berwarna,
         Pigmen tersebar.
6.      Bentuk Makrogametosit :
         Waktu timbul 3 – 5 hari,
         Jumlah dalam darah banyak, ukuran mengisi eritrosit yang membesar
          Bentuk bulat/ovale dan padat,
         Sitoplasma biru tua,
         Kromatin merupakan massa padat di perifer,
          Pigmen small round perifer.
3. Siklus hidup Plasmodiun Vivax
1. Nyamuk Anop betina menggigit, menghisap darah manusia kemudianmengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit
2.   Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.
3.  Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak\
4.  Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
5.   Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak
6.   Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam usus nyamuk. Di dalam usus nyamuk makrogametosit danmikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia ataug ametogenesis. Fertilisasi terjadi di dalam usus sehingga terbentuklah zigot (ookinet)
7.     Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk (ookist
8.   Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit.
9.     Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah
10.      Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan

Plasmodium vivax adalah protozoa parasit dan patogen manusia. P. vivax adalah salah satu dari empat spesies parasit malaria yang umumnya menyerang manusia. P. vivax dibawah oleh nyamuk Anopheles betina. Yang mana spesies plasmodium ini menyebabkan penyakit malaria tertiana benigna atau disebut malaria tertina. Nama tertina adalah  berdasarkan fakta bahwa timbulnya  gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma yaitu hari kejadian pada hari pertama