KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat, hidayah, serta karunia-Nya
kepada penulis sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “GANJA”
tepat pada waktunya.
Makalah ini ditulis sebagai
persyaratan dalam memenuhi tugas perkelompok
toksikologi program studi D3 Analis Kesehatan.
Tidak lupa ucapan terima kasih penulis hanturkan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, juga kepada dosen yang telah
membimbing penulis selama ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Terima
kasih.
Kendari, November
2012
Penulis
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Istilah
narkotika berasal dari kata “narkose” yang artinya membius, amun demikian
narkotika bukan obat bius. Dalam klinik narkotika digunakan untuk analgetik dan
antitutif (penekan batuk). Narkotika yang sering disalah gunakan adala opium,
heroin, ganja, dan kokain.
Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir
dalam undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Kesehatan.
Narkotika
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilang rasa,
menghilangkan nyeri, an dapat menyebabkan ketergantungan. Zat-zat yang
menggolong narkotika diatur dalam undang-undang no. 22 tahun 1997. Pengaturan
ini diperlukan karena narkotika sering disalahgunakan dan untuk melindungi
masyarakat dari dampak buruk penggunaan narkotika yang tidak terkontrol.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan ganja
2.
Apa saja senyawa yang
terkandung dalam ganja
3.
Apa efek dari penggunaan ganja
4.
Dan apa dampak social dari
penggunaan ganja
C. TUJUAN
1.
Mahasiswa mampu mendefinisikan
tentang ganja
2.
Mahasiswa mampu menjelaskan
senyawa yang terkandung dalam ganja
3.
Mahasiswa mengetahui mengenai
efek dan dampak social penggunaan ganja.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI GANJA
Ganja atau kanabis berasal dari tanaman cannabis
sativa. Nama lainnya adalah charas, grass, dope, pot, weed, mull, bhang,
dan hashish. Ganja telah digunakan berates-ratus tahun untuk kepentingan
ritual. Efek psikoaktif ganja karena mengandung tetrahidrokanabinol atau
THC.THC termasuk depresan SSP yang mempunyai efek halusinogenik. ada 3 bentuk
kanabis yang disalahgunakan, yaitu mariuana daun atau bunga yang dikeringkan,
harshish (resin THC) dan minyak harsish.
Sedemikian berbahayanya unsur THC dalam
ganja itu, sehingga untuk orang yang baru pertama kali menyalahgunakan ganja
saja, akan segera mengalami intoksikasi (keracunan) ganja yang secara fisik
yaitu : jantung berdebar (denyut jantung menjadi bertambah cepat 50% dari
sebelumnya), bola mata memerah (disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler
pada bola mata), mulut kering (karena kandungan THC mengganggu sistem syaraf
otonom yang mengendalikan kelenjar air liur), nafsu makan bertambah (karena
kandungan THC merangsang pusat nafsu makan di otak), dan tertidur (setelah
bangun dari tidur, dampak fisik akan hilang).
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan
digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat.
Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber
narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam
untuk hal ini dan dibanyak tempat disalahgunakan.Di sejumlah negara penanaman
ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja
diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas
yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada
sama sekali. Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun
ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
B. SENYAWA
DALAM GANJA
Terdapat
lebih dari 400 senyawa cannabinoids yang terdapat pada sebuah pohon ganja.
Beberapa diantara senyawa tidak beracun tersebut terbukti mampu mengobati
kanker, mengurangi kecenderungan psikotik pasien schizophrenia dan mengobati
berbagai penyakit kronis lainnya.
Senyawa-senyawa
berkhasiat medis tersebut diantaranya seperti cannabidiol (CBD), cannabinol
(CBN), cannabichromene (CBC), cannabigerol (CBG) dan tetrahydrocannabivarin
(THCV).
1.
Cannabidiol(CBD)
Setelah THC, CBD merupakan
cannabinoids yang paling banyak ditelaah olehilmuwan. Ditemukan pertama kali
tahun 1940, mayoritas ilmuwan mengatakan bahwa CBD mungkin saja menjadi
satu-satunya cannabinoid yang paling penting. Bahkan para ilmuwan menganggab
CBD sebagai senyawa medis terbaik yang dimiliki pohon ganja.
Hasil
studi Antonio Zuardi yang diterbitkan The Brazilian Journal of Psychiatry tahun
2008 menemukan berbagai potensi medis dari cannabidiol untuk mengobati parkinson,
alzheimer, serebral iskemia, diabetes, rheumatoid arthritis, inflamasi, mual
dan kanker.
Tahun
2009, ilmuwan dari Israel dan Itali mengembangkan temuan tersebut dan menemukan
bahwa CBD memiliki sifat anxiolytic (anti-cemas), anti-psikotik, anti-epilepsi,
neuroproteksi, vasorelaxant (memperbesar pembuluh darah), antispasmodic
(meringankan keram otot), anti-ischemic (memperlancar suplai darah),
anti-kanker, antiemetic (menghilangkan mual dan muntah), anti-bakteri,
anti-diabetes, anti-inflammatory (anti peradangan/pembengkakan), dan merangsang
pertumbuhan tulang.
Martin
Lee, pendiri dan direktur Project CBD, menjuluki cannabidiol sebagai "The
Cinderella Molecule"; Senyawa mungil yang tidak beracun, non-psikoaktif
dan multiguna.
2. Cannabinol (CBN)
Cannabinol
adalah produk turunan dari THC. Pertama ditemukan ilmuwan pada tahun 1896.
Senyawa cannabinol ditemukan dapat membantu proses tidur, mengurangi rasa sakit
maupun keram, memperlambat gejala ALS (Penyakit Lou Gehrig), meningkatkan nafsu
makan, dan menghentikan penyebaran residu obat-obat tertentu.
3. Cannabichromene (CBC)
CBC
pertama kali ditemukan tahun 1966. Secara khusus banyak ditemukan pada tanaman
ganja yang baru panen. Namun, penelitian terhadapnya belum dilakukan sebanyak
CBD ataupun CBN.
Sebuah
ringkasan jurnal-jurnal di tahun 2009 menemukan fungsi CBC sebagai
anti-inflammatory (anti peradangan/pembengkakan), anti-mikroba, analgesik,
anti-kanker, dan merangsang pertumbuhan tulang.
Penelitian
terbaru di tahun 2011 menemukan bahwa CBC dapat mempengaruhi ujung syaraf
otonom dalam memodifikasi rasa sakit.
4. Cannabigerol
Sama seperti CBC, CBG juga kurang
mendapat perhatian serius dari para ilmuwan. Terlihat dari sedikitnya jurnal
yang mengemukakan efek medis senyawa tersebut. CBG pertama kali ditemukan pada
tahun 1964.
Berdasarkan
hasil temuan dalam The British Journal of Pharmacology tahun 2011, ekstraksi
CBG-chemotype dapat dijadikan agen antiseptik yang sempurna dan aman untuk
membunuh bakteri.
Studi
terbaru kemudian menemukan bahwa senyawa non-psikoaktif tersebut mampu
mengobati berbagai gangguan sistem syaraf otonom, termasuk epilepsi.
5. Tetrahydrocannabivarin
Ditemukan
tahun 1970, THCV merupakan senyawa khas yang dapat ditemui pada hashish
Pakistan dan cannabis yang berasal dari selatan afrika.
Berdasarkan
dosisnya, THCV dapat menjadi agen antagonis bagi THC (dosis rendah THCV dapat
menurunkan nafsu makan) atau malah sebaliknya (dosis tinggi THCV bermanfaat
untuk proses pembentukan tulang).
Tidak
seperti CBD, CBN, CBC, dan CBG, dosis tinggi THCV mampu membuat Anda mengalami
fenomena "melayang" (lebih rendah dari THC).
C. EFEK DARI PENGGUNAAN GANJA
1.
Efek ganja pada dosis rendah
Efek timbul
setelah 2-3 jam setelah merokok ganja,
yaitu berupa:
·
Rilex, tenang, kalm, dan bahkan tertawa sendiri.
·
Pada awal pemakaian merangsang nafsu makan (the munchies effect)
·
Daya ingat berkurang atau hilang.
·
Mata merah, dan tekanan darah turun.
2.
Efek ganja pada dosis besar
Dosis besar
akan menimbulkan efek seperti diatas tetapi dengan intensitas yang lebih tinggi
dan masih disertai efek lain seperti dingin, kelelahan, euphoria, halusinasi,
gelisah, panic, dan paranoid.
3.
Efek jangka panjang
Dari
berbagai penelitian, efek jangka panjang pemakaian ganja berupa:
a. gangguan
saluran pernapasan
pemakaian kanabisumumnya dirokok
atau dihisap. Kanabis mengandung tar lebih banyak dibandingkan tembakau, maka
perokok ganja akan lebih besar kemungkinannya terserang brongkhitis.
b. Hilang
motivasi
Pengguna ganja akan mengalami lemah
fisik, halusinasi sehingga prestasi kerja atau belajar sangat menurun.
c. Fungsi otak
menurun
Kanabis dapat menghilangkan
kemampuan mengingat, konsentrasi, dan dampaknya baru kembali setelahbeberapa
bulan berhenti menggunakan.
d. Gangguan
hormone
Terjadi gangguan hormone reproduksi
baik pada wanita atau laki-lakiyang dapat berakibat gairah seks menurun,
menstruasi tidak teratur dan jumlah sperma menurun.
e. Gangguan
system saraf
Telah banyak ditemukan pengguna
jangka panjang kanabis dapat mengalami psikosis (gangguan jiwa) yang ditandai
dengan halusinasi, delusi, dan paranoid.
D.
DAMPAK SOSIAL DARI KETERGANTUNGAN TERHADAP GANJA
Kecanduan
ganja dapat menyebabkan berbagai efek samping pada setiap pengguna baik yang
menggunakannya secara kasual ataupun pengguna jangka panjang. Beberapa gejala
dari gangguan-gangguan ini meliputi hal-hal seperti gangguan tidur, gangguan
mengingat, gangguan koordinasi motorik, kesulitan dalam memahami pembicaraan
atau memahami situasi dan peristiwa, halusinasi, pikiran atau perasaan yang
cenderung paranoid, serta serangan panik. Sementara beberapa dari masalah ini
mungkin tidak terlihat serius (serta tidak menimbulkan kematian), namun semua
hal itu dapat menyebabkan masalah jangka panjang dan akan membuat gangguan pada
kondisi dan situasi sosial.
1.
Dampak Sosial 1: Gangguan Belajar
Menurut sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan terhadap
sekelompok mahasiswa, Penggunaan ganja dapat mengganggu proses belajar,
berpikir kritis dan fungsi kognitif terkait lainnya selama 24 jam setelah dosis
terakhir diambil. Studi tersebut dilakukan dengan cara mengamati siswa sebelum,
selama dan setelah mereka menggunakan ganja. Hasil yang ditemukan bahwa setelah
mengkonsumsi ganja siswa jauh lebih mungkin menderita masalah memori, kesulitan
berkonsentrasi dan penurunan dalam pemahaman dan keterampilan kognitif. Efek
ini mungkin jauh lebih parah pada pengguna jangka panjang dikarenakan adanya
perubahan yang terjadi pada otak ketika mengkonsumsi ganja dalam jangka
waktu yang lama.
2.
Dampak Sosial 2: Gangguan Motivasi
Salah satu efek utama yang disebabkan karena ganja adalah
kurangnya motivasi. Ganja dapat menyebabkan penggunanya untuk menjadi mudah
terganggu/distracted, dan meskipun mereka dapat membuat rencana yang sangat
kreatif, mereka bisa dengan mudah melupakannya atau tidak cukup termotivasi
untuk melakukannya. Secara fisik memang tidak ada yang salah, tetapi secara
mental adanya gangguan motivasi pada pengguna. Pecandu kemudian dapat mengalami
apa yang dikenal sebagai Sindrom Motivasi, di mana mereka kehilangan motivasi
tentang semua aspek dalam kehidupan mereka, seperti sekolah, kerja, keluarga
dan berkurangnya tanggung jawab.
3.
Dampak Sosial 3: Gangguan Perilaku Sosial
Secara sosial, dampak sosial nomor 2 yaitu kurangnya motivasi
dapat menyebabkan beberapa masalah yang cukup serius. Bagi yang sudah bekerja,
gangguan motivasi akan dapat menyebabkan penurunan performa dalam kinerja,
masalah disiplin atau mungkin dapat berakhir dengan terminasi. Bagi yang
bersekolah/pelajar, kurangnya motivasi dapat menyebabkan masalah dalam proses
belajar dan performa secara umum. Persahabatan juga dapat terancam, karena
kurangnya motivasi untuk bersahabat dengan orang lain selain orang-orang yang
menghisap ganja. Dampak sosial lainnya, sebagai seorang pengguna ganja akan
menyebabkan orang lain cenderung memiliki konotasi negatif yang terkait dengan
Anda sehingga akan menyebabkan lost of opportunity.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ganja atau kanabis berasal
dari tanaman cannabis sativa. Nama
lainnya adalah charas, grass, dope, pot, weed, mull, bhang, dan hashish.Efek
psikoaktif ganja karena mengandung tetrahidrokanabino latau THC.THC termasuk
depresan SSP yang mempunyai efek halusinogenik.ada 3 bentuk kanabis yang
disalahgunakan, yaitu mariuana (daun atau bunga yang dikeringkan, harshish
(resin THC) dan minyak harsish.
Senyawa-senyawa yang terdapat didalam ganja yang
berkhasiat medis diantaranya seperti
cannabidiol (CBD), cannabinol (CBN), cannabichromene (CBC), cannabigerol (CBG)
dan tetrahydrocannabivarin (THCV).
Adapun efek dari penggunaan ganja diantaranya:
1.
Efek ganja pada dosis rendah.
2.
Efek ganja pada dosis besar
3.
Efek jangka panjang
Dampak
social dari ketergantungan terhadap ganja diantaranya: Gangguan Belajar, Gangguan Motivasi, Gangguan Perilaku Sosial.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami
sampaikan dalam makalah ini adalah, narkotika merupakan senyawa yang sangat
berbahaya apabila dikonsumsi secara berlebih, namun dalam narkotika, dapat
digunakan dalam dunia pengobatan dan sebagai bahan penelitian, namun dilihat
dari kegunaan dan penggolongannya.
Adapun cara mengatasi agar
keluarga kita terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkotika adalah :
1. Tidak mudah terpengaruh pada orang asing
2. Orang tua diharapkan dapat mendidik
anak-anaknya tentang bahaya NARKOBA
3. Menghindari
Pergaulan Bebas
DAFTAR PUSTAKA
·
Priyanto.2010.Toksikologi.Leskonfi (Lembaga Studi Dan
Konsultasi Farmakologi). Jabar