Selasa, 03 Desember 2013

♥KISAH GELAS DAN GARAM♥


Seorang guru menghampiri muridnya ketika jam pelajaran selesai. Ada salah seorang murid yang belakangan ini wajah nya selalu murung. "Kenapa kau selalu murung nak,,? bukankah banyak hal yang indah didunia ini..? Kemana perginya wajah bersyukur mu.." sang guru bertanya. "Pak dan.. belakangan ini hidupku penuh dengan masalah.. sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habisnya... " Jawabnya.
Sang guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan 2 genggam garam. Bawalah kemari biar ku perbaiki suasana hatimu.." Simurid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan 2 genggam garam di tangannya. "Coba ambil segenggam garam dan masukan ke segelas air itu.." Kata sang guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit." Simurid pun melakukannya. Wajahnya pun kini meringis karena meminum air asin.
"Bagai mana rasanya.?" Tanya sang guru. "Asin, dan perutku jadi mual," Jawab simurid dengan wajah yang masih meringis. Sang guru terkekeh -kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan. "Sekarang kau ikut aku.." Sang guru membawa muridnya ke danau didekat tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau." Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin dimulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah dihadapan guru, begitu pikirnya.
"Sekarang kamu coba minum air danau itu.." Kata sang guru sambil menyari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat dipinggir danau. Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau dan membawanya kemulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir ditenggorokannya, sang guru bertanya kepadanya. "Bagai mana rasanya..?" "Segar, segar sekali.." Kata si murid sambil mengelap mulutnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air diatas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil dibawah. Dan sudah pasti air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa dimulutnya..
"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi..?" "tidak sama sekali" Kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
"Nak,," Kata sang guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang kamu alami sepanjang kehidupanmu itu, sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlah tetap, segitu - segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir kedunia pun demikian. Tidak ada satupun manusia, walaupun dia seorang nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah." Si murid terdiam, mendengarkan. "Tapi nak, 'rasa asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah menjadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau."
Kesimpulannya.. janganlah berpikiran sempit, karena kita punya 2 mata juga otak untuk berpandangan luas. Pandanglah kedepan seluas -luasnya. Maka, masalah yang anda hadapi akan terasa lebih mudah. (walaupun butuh pengorbanan). Sekali lagi,, janganlah menjadi Gelas.....

PRAKTIKUM BAKTERI, UJI TSIA

BAB III
METODE PRAKTIKUM
III.1 Alat dan bahan
A. Alat
1)      Autoclave
2)      Inkubator
3)      Osse
4)      Pipet tetes
5)      Spiritus
6)      Rak Tabung
B. Bahan
1)      Kapas
2)      Koloni bakteri (Escherichia Coli, Klebsiella Pneumoniae, Stapylococcus Aureus)
3)      Indikator Fenol merah atau fenol ftalein (PP)
4)      Media TSIA

III.2 Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dipijar osse diatas lampu spiritus
3. Diambil koloni bakteri menggunakan osse
4. Diinkubasikan pada media TSIA
5. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370c
6. Dikeesokkan harinya dilakukan pengamatan dengan menambahkan indicator fenol merah atau phenol ftalein
7. Dicatat hasilnya




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. Hasil
No.
Nama Bakteri
Lereng
Dasar
H2S
Gas
1.
Escerichia Coli
Salmonella Thypi
Klebsiella Pneumoniae
Asam
Basa
Asam
Asam
Basa
Asam
-
+
-
+
+
+
2
Klebsiella Pneumoniae
Stapylococcus Aureus
Salmonella Thypi
Asam
Asam
Basa
Asam
Asam
Basa
-
-
+
+
-
+
3
Klebsiella Pneumoniae
Stapylococcus Aureus
Escherichia Coli
Asam
Asam
Asam
Asam
Asam
Asam
-
-
-
+
-
+
4
Klebsiella Pneumoniae
Stapylococcus Aureus
Escherichia Coli
Asam
Asam
Asam
Asam
Asam
Asam
-
-
-
+
-
+
5
Klebsiella Pneumoniae
Escherichia Coli
Salmonella Thypi
Asam
Asam
Basa
Asam
Asam
Basa
-
-
+
+
+
+
6
Klebsiella Pneumoniae
Eschrichia Coli
Salmonella Thypi
Asam
Asam
Basa
Asam
Asam
Basa
-
-
+
+
+
+

IV.2 Pembahasan
   Baktri memiliki berbagai aktivitas biokimia dengan menggunakan nutrien yang diperoleh dari lingkungannya. Setiap bakteri memiliki kemampuan dalam menggunakan enzim yang dimilikinya untuk menghidrolisa molekul kompleks menjadi molekul yang sederhana. Metabolisme atau penggunaan dari molekul organic ini biasanya menghasilkan produk sampingan yang dapat digunakan untuk identifikasi bakteri. Untuk melihat kemampuan tersebut maka dilakukanlah uji biokimia diantaranya Uji Fermentasi Karbohidrat, Uji MR-VP, Uji Katalase dan Oksidase, Uji Sitrat, Uji Indol, dal lain-lain.
     Dalam praktikum kali ini uji biokimia yang dilakukan pada bakteri menggunakan media TSIA. Media Triple Sugar Iron Agar (TSIA) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk melihat kemampuan bakteri dalam memfermentasikan gula-gula,selain itu melihat pula kemampuan bakteri dalam menghasilkan gas dan H2S dari proses fermentasi tersebut. Hasilnya sendiri memberikan hasil yang berbeda-beda sesuai dengan bakterinya. Bekteri yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Escerichia coli, Salmonella thypi, Stapytococcus aureus, dan Klebsiella pneumonia, dengan hasil:
1.       E scerichia coli
E. coliI merupakan salah satu bakteri gram negative (-) bentuk basil. Pada uji fermantasi gula-gula kali ini dengan menggunakan media TSIA, E coli memberikan hasil positif asam pada bagian lereng dan dasar (media berwarna kuning). Hal tersebut bissa terjadi karena bakteri E. coli memiliki enzim betagalaktosidase dan sukrase yang dapat memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa serta memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Setelah semuanya menjadi gula sederhana, maka E. coli dapat melakukan proses fermentasi. Selain itu juga terbentuk gas namun negative H2S karena tidak mampu mendesulfurasi asam amino dan methion yang akan menghasilkan H2S.
2.       Salmonella Thypi
Salmonella thypi  pada media TSIA sendiri tidak memberikan hasil yang positif untuk memfermentasi laktosa, sukrosa, dan glukosa karena tidak memiliki enzim seperti  pada bakteri E. coli. namun bakteri H2S sendiri memberikan hasil positif yang ditandai dengan terbentuknya warna hitam. Warna hitam itu sendiri terbentuk dari hasil bakteri S. thypi dalam mendesulfurasi asam amino dan methion sehingga menghasilkan H2S selanjutnya H2S berikatan dengan Fe2+ yang terdapat pada media menyebabkan warna media menjadi hitam. Selain itu terbentuk pula gas.
3.       Klebsiella pneumoniae
K. pneumoniae sama halnya dengan E. coli memiliki enzim betagalaktosidase dan enzim sukrase yang mampu memecah laktosa menjadi gluktosa dan fruktosa serta memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Sehingga setelah semuanya menjadi gula sederhana, K. pneumoniae memfermentasikannya dengan menghasilkan asam (media berwarna kuning) dan gas. Tetapi negatif H2S .
4.       Staphylococcus aureus
S. aureus juga memiliki enzim yang sama seperti E. coli dan K. pneumoniae sehingga mampu memfermentasikan ketiga jenis gula-gula mengahasilkan asam (media menjadi kuning) namun negative gas dan H2S seperti yang dijelaskan diatas.

  
BAB V
PENUTUP

V.1. kesimpulan
Dari hasil praktikum diperoleh hasil:
1.       Bakteri E. coli : lereng dan dasarnya berwarna kuning (positif asam), namun gas negative H2S.
2.       Bakteri S. thypi : lereng dan dasarnya berwarna merah (negative basa), positif gas dan H2S.
3.       Bakteri S. aureus : lereng dan dasarnya berwarna kuning (positif asam), namun negative H2S dan gas.
4.       Bakteri K. pneumoniae : lereng dan dasarnya berwarna kuning (positif asam), namun gas negative H2S
V.2. saran
Dalam melakukan praktikum harus cermat dan teliti sehingga diperoleh hasil yang maksimal.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2008. Laporan koastisensi mikrobiologi. Diakses tanggal 2 desember 2012.

Gianella RA.1979. importance of the intestinal imflammatory reaction in Salmonella mediated intestinal selection. Infect immun.